Trend Video Marketing 2025: Brand Harus Masuk ke Era Short-Form Storytelling

Era baru video marketing sudah dimulai
Jika beberapa tahun lalu brand berlomba membuat video berdurasi panjang dan sinematik, kini arah angin sudah berubah. Tahun 2025 menandai era short-form storytelling, video berdurasi singkat yang bisa menyampaikan cerita, emosi, dan pesan brand hanya dalam beberapa detik.
Menurut laporan terbaru, 73% konsumen lebih memilih video pendek untuk memahami produk atau layanan, dan format ini menghasilkan 2,5× lebih banyak engagement dibanding video panjang. Sederhananya: audiens sekarang tidak punya waktu lama, tapi masih haus akan cerita yang relevan.
Kenapa short-form video jadi primadona?
- Perilaku audiens berubah
Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts telah membentuk kebiasaan baru: cepat, visual, dan langsung ke inti. Brand yang masih terpaku pada format video lama sering kesulitan menarik perhatian lebih dari tiga detik pertama. - Algoritma platform mendukung video pendek
Algoritma media sosial kini menonjolkan konten yang bisa membuat pengguna bertahan lebih lama di aplikasi. Video singkat yang engaging otomatis mendapat prioritas tayang dan distribusi lebih luas. - Produksi cepat, hasil maksimal
Berbeda dengan TVC klasik yang butuh waktu panjang dan biaya besar, video pendek memungkinkan brand bereksperimen cepat, menyesuaikan tren, dan menguji pesan dengan efisien. Data yang tidak bisa diabaikan
- 82% trafik internet global di 2025 akan didominasi oleh video.
- Anggaran iklan short-form video diproyeksikan mencapai US$111 miliar.
- 83% pengguna mengatakan mereka lebih memahami pesan brand lewat video dibanding teks.
Artinya, video bukan lagi nice to have,tapi sudah menjadi must have strategy bagi semua brand yang ingin tetaprelevan di dunia digital.
Studi kasus: bagaimana Marjan bermain dengan storytelling singkat
Contoh paling menarik datang dari Marjan, brand sirup legendaris Indonesia yang berhasil menguasai momentum Ramadan lewat storytelling yang ringkas tapi mengena. Alih-alih sekadar menampilkan produk, Marjan menyorot momen kebersamaan keluarga dan nostalgia masa kecil, dikemas dalam format video pendek yang mudah dibagikan di Reels dan TikTok.
Hasilnya? Engagement melonjak signifikan, dan brand sentiment meningkat karena pesan yang emosional terasa otentik dan relevan. Ini membuktikan bahwa video pendek tidak berarti dangkal, justru menjadi media terbaik untuk menyentuh sisi emosional audiens dengan cepat.
Short-form storytelling: kunci sukses kampanye video di 2025
Short-form storytelling bukan sekadar memotong durasi. Ia adalah seni menyampaikan pesan yang padat, visual, dan bermakna. Beberapa prinsip penting yang wajib brand perhatikan:
- Mulai dengan hook yang kuat (0–3 detik pertama)
Audiens memutuskan menonton atau scroll hanya dalam hitungan detik. Gunakan visual, musik, atau copy yang langsung menggugah rasa ingin tahu. - Bangun alur mini
Meski singkat, video tetap butuh struktur: pembuka – konflik – solusi – payoff. Cerita kecil dengan emosi besar akan selalu lebih diingat. - Fokus pada pesan tunggal
Jangan mencoba menyampaikan terlalu banyak hal. Satu pesan kuat jauh lebih efektif daripada lima pesan yang terlupakan. - Gunakan format vertikal dan mobile-first
90% pengguna menonton video lewat smartphone. Pastikan video dioptimalkan untuk tampilan vertikal. - Eksperimen dan ukur performa
Dunia short-form bergerak cepat. Gunakan data untuk memahami apa yang paling resonan dengan audiens dan iterasi secara rutin.
Bagaimana creative agency bisa membantubrand beradaptasi
Bagi banyak brand, tantangan bukan hanya memproduksi video pendek, tapi juga menyusunnya dalam strategi campaign yang selaras dengan identitas brand.
Di sinilah peran creative agency seperti Sagensie muncul, bukan sekadar vendor produksi, tapi partner strategis yang membantu dari tahap ide, konsep cerita, hingga eksekusi dan analisis performa.
Sagensie memandang setiap video bukan hanya konten, tapi cerita singkat dengan tujuan bisnis yang jelas. Melalui pendekatan video production dan campaign strategy yang terintegrasi, setiap detik video dikurasi untuk menghasilkan dampak nyata, entah itu awareness, engagement, atau konversi.
Saatnya brand berpikir pendek, tapi berdampak panjang
Tren video marketing 2025 menegaskan satu hal: perhatian audiens semakin singkat, tapi peluang storytelling justru semakin besar.
Brand yang bisa menceritakan kisahnya dengan ringkas, emosional, dan autentik akan memenangkan hati konsumen di dunia yang serba cepat ini.
Kalau brand-mu ingin mulai membangun strategi video storytelling yang kuat,
Sagensie siap membantu merancang konsep, produksi, dan kampanye video yang bukan cuma dilihat, tapi juga diingat.
recent news



